Sabtu, 30 Juni 2018

Diksi Punya GALERI

Kumpulan Puisi Cinta



Judul: Cinta dan Senja
Oleh:Miya Ulandari

Senja perlahan menghilang bersamanya
Jejak langkah yang semakin menjauh
Dengan awak kapal yang kian tak terlihat
Aku disini akan selalu untukmu
Aku disini untuk selalu menunggumu
Cinta..
Abadi yang tak tersentuh nafsu
Pada dasarnya Tuhan telah memilih
Yang terbaik
Remang - remang rembulan
Akan selalu indah ketika kita bersama
Ketetapan-Nya
Jomblo sampai halal


Magetan, 01 Juli

Judul: Jomblo Bertahan
Oleh: Miya Ulandari   

Panas merayap di ubun - ubun kepala
Tubuh dekil dengan rambut lurus yang ditutupi kerudungnya
Hari ini tak seperti hari biasa
Hatinya luluh lantah
Apalah arti mencinta
Mengejarnya tiada guna
Apa mantan baginya
Seperti abu yang tidak bisa kembali menjadi kayu
Sesuatu yang mustahil....
Cinta yang sia untuk apa?
Menyenangkan dan mengenyangkan
Tapi untuk apa?
Guna pun tak ada
Lebih baik sendiri....


Hari ini adalah hari pertama bulan Juli, Tetap bertahan untuk Jomblo Pilihan yang memilih bertahan daripada mengumbar cinta yang sementara. Karna sesuatu yang indah tidak akan kita temui penyesalan di belakang, tapi sesuatu yang sia pasti indah di awal tapi menyesal di belakang. Yang baik tidak akan mudah, teruslah percaya pada dirimu sendiri ketika ribuan orang menolaknya karna disisi dunia lain ada teman yang memilih hal yang kamu pilih, yaitu ngejomblo untuk menjaga dan mencinta yang benar



Subuh menyentuh rembulan yang masih terpancar mempesona
Disampingnya seolah aku ingin bersamamu
Menatapnya membuat aku rindu untuk bertemu
Adakah di hatimu tau
Subuh ini riuh namamu dalam do'a ku...
Aku memang sendiri tapi bukan tak ingin dicintai
Sebab begini caraku mencintaimu
Meski dengan cara yang tidak kamu mengerti
Ketahuilah......
Aku menjauh untuk mendekat
Aku sendiri untuk menjaga
Inilah caraku mencintaimu dalam diam
Tanpa suara, seperti angin yang tak terlihat
Tanpa bentuk, ada ruang untukmu di hatiku
Yang tersimpan rapi hingga ketetapan-Nya mempersatukan aku dan kamu menjadi kami.





Aku ingin meridukanmu
Tapi tak bisa
Aku ingin mencintaimu juga seperti kamu mengingini kehadiranku
Tapi tak bisa...
Kau adalah ruang hampa yang tak kutemukan arti lima kata
Mungkin kamu yang terlalu berharap
Mungkin hanya do'a mu saja yang bermunajad
Aku mencoba,,,,
Dengan cara-Nya
Dia Yang Maha Membolak - balikkan hati manusia
Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat
Untuk merahasiakannya dari seisi dunia
Dan diam - diam merayu pada kelopak bunga
Mengetuk penciptanya sebelum kau pinang ciptaan-NYA
Magetan 09 Juli 2018 

Rabu, 20 Juni 2018

LIKA - LIKU KEHIDUPAN


Cerita Fiksi


Semoga bermanfaat untuk teman - teman, selain itu kita bisa ambil pelajaran dari secuplik cerita fiksi dibawah ini.







 Hijrahku

Oleh: Miya Ulandari



Nafasku tengah terengah – engah, aku sembunyi di balik pohon besar mengendap seperti tikus yang takut ketahuan si kucing. Setelah warga pergi aku bergegas pulang dengan rasa puas. Kegiatan mencopet adalah rutinitas yang aku jalani, meski keluargaku kaya raya. Justru karena itu yang membuatku lantas menjadi brutal. Aku kurang pendidikan agama dan kasih sayang orang tua. Mereka hanya memberiku pendidikan formal itu pun cukup bagi mereka. Kesibukan di dunia membuat mereka lupa dengan aku yang selalu menunggu di sudut jendela saat hujan sedikit reda ketika aku masih kecil. Aku tidak pernah merasa bersalah dengan warga, karena menurutku itulah caraku mendapat perhatian. Di lubuk hati yang paling dalam seorang lelaki 17 tahun bulan agustus ke depan seperti aku masih berharap mereka berubah dan mempedulikan aku. Sepulang dari nyopet aku pergi main sama teman, balap motor liar. Hari itu benar – benar sial aku dan 2 orang temanku lainnya ditangkap polisi keamanan. Hal gawatnya lagi mereka menelpon orang tuaku, saat itu aku tidak bisa berkutik hanya bisa mendengarkan omelan mamah sedangkan papa acuh tak acuh hanya saja dia sempat menatapku tajam penuh kemarahan. Aku menipuk bantal di depanku, dengan marah. Bukankah itu juga salah mereka juga? Batinku setelah mereka berdua pergi dari kamar.

Hanya malam yang paling setia menemaniku, hanya mereka yang paling mengerti. Bintang dan langit hitam. Kehidupan yang tidak aku mengerti dari kecil, Apakah Tuhan adil? Aku memejamkan mataku dan memikirkan rencana besok.



“Ah…sial pake dikunci lagi!”, dengusku sebal.

“Bi….bibi ???”, kemanakah pembantu itu. Apa bi Ijah memang sengaja pura – pura tidak mendengarkanku. Atau mungkin jam segini memang sedang sibuk di dapur.

Dengan berbagi cara pastinya aku tidak mau seharian terkurung di dalam kamar ini. Aku keluar dari balik jendela.Dan harus melompat sekitar 2 meter kebawah.

Aku pergi ke pasar melanjutkan aksi ku di tempat berbeda.



Setiba di pasar aku bertemu seseorang. Fikri teman lama ku kebetulan hari itu aku diajak ke warkop sebentar.

 “Kamu sekarang kuliah dimana?”, aku yang sedang meneguk kopi panas pun tersentak mendengar pertanyaan itu pasalnya aku sudah di DO seminggu lalu dan hal ini ku rahasiakan sama papa dan mama, “uhuk…uhukkk…kk”.

“Aku….uu…u kuliah di e.e..UGM”, jawabku sambil meringis kebingungan mencari alasan.

“Wah berarti seharusnya kita sering bertemu dong”, timpal balik dengan ketawa.

Mati aku senjata makan tuan ini ceritanya.

“Enggak juga sih soalnya aku gak banyak masuk di jam – jam tertentu”.

“ouch…. kamu masih tinggal di rumah itu kan !”, aku hanya mengangguk senyum tipis.

Aku sudah mulai bosan dengan pembicaraan ini lebih baik aku pergi sebelum dia tau yang sebenarnya. Dulu dia mengenalku baik sekarang aku tidak mau ketahuan kalo aku sebenarnya seorang pencopet.

Ketika aku hendak berdiri tiba – tiba , “Kamu beruntung Di, bisa hidup mewah dan serba ada. Aku? ibuku sekarang sakit – sakitan, sedangkan ayahku entah pergi kemana bersama istri barunya, kamu bener – bener beruntung”, dia tersenyum.

Dengan keberuntungan saja apa kita bisa bahagia dia hanya tau aku dari sebelah mata pisau, tapi setidaknya aku merasa lebih baik dari dia secara finansial dan keutuhan keluarga.

Dan senyumannya itu bukankah itu sebenarnya luka yang ditutupinya?

Aku menepuk pundaknya, dengan turut prihatin.

Aku mulai tertarik sesuatu, “Apa selama ini orang tuamu selalu menyayangimu?”, Sejurus dia terdiam kemudian dengan logatnya dia tertawa.

“Orang tua mana yang tidak sayang pada anaknya sih Di, kamu ini ayak ayak wae”, dia malah ketawa terbahak – bahak.

“Orang tuaku”, Upz keceplosan ini mulut.

“Kenapa?, karena mereka sibuk kerja”.

Aku hanya mengangguk, “Sesibuk apapun mereka sebenarnya mereka sayang sama kamu lo Di”.

Terimakasih untuk percakapan hari ini tapi tetap saja Tuhan tidak adil. Karena selama ini aku tidak bahagia, rutinitas mencopet aku urungkan begitu saja entah mengapa intinya aku lagi badmood.

Hari semakin petang tapi tidak ada tanda – tanda mereka mencariku, yah pasti mereka sedang sibuk dengan kantor dan bisnis mereka. Mereka lebih menyayangkan harta dan capek – capek mengejarnya padahal aku tidak hanya butuh itu. Tiba – tiba telepon di kantongku berdering, “Nomor baru?”, gumanku penuh tanya.

“Den…ini bi Ijah.Segera ke runah sakit ya den orang tua aden kritis”.

Deg, hatiku terasa ditikam. Peluhku menetes, baru kali ini aku menangis terakhir kali umur 10 tahun, karena sangking kerasnya hati ini.

Dengan cepat kilat aku melejit ke rumah sakit dengan naik angkot yang kebetulan saja lewat. Aku berharap masih ada waktu mereka untukku. Jangan buat aku kecewa lagi, dan aku berharap Tuhan masih mau adil.

“Mah…?”. Kumohon beri aku kesempatan Ya Allah.

Yusuf sayang, maafin mamah sama papa yah. Karena gak sempat nemenin kamu ketika kamu membutuhkan kita. Mamah udah sadar sekarang. Mamah mohon kamu jadi anak yang baik, hari ini kami pergi ke pesantren temannya papa. Kami berdua ingin kamu belajar disana, kami tau selama ini kamu jauh karena kelalaian kami mendidik ajaran agama. Mama dan papa sayang sama kamu, maafin kami ya sayang.

Surat terakhir wasiat mama dan papa, aku menangis sejadi – jadinya. Kini mereka telah pergi, lalu dengan siapa lagi aku berharap kasih sayang. Namun kehidupan tetap berjalan, aku pun juga harus tetap bertahan dengan hati yang lungkrah. Seusai dari pemakaman aku sengaja  jalan – jalan di perkampungan kumuh dekat sungai yang baunya luar biasa, aku bisa pingsan jika seharian disini. Ternyata banyak orang yang jauh lebih sulit kondisinya ketimbang aku. Dimana mataku selama ini, kenapa aku tidak melihatnya?



Sebulan kemudian aku pergi ke pondok pesantren yang dimaksud almarhum orang tua.

Banyak keyakinan yang tidak ku mengerti. Bahkan aku tidak tahan dengan orang – orang disana. Bukan karena mereka berbuat jahat tapi karena mereka terlalu terang sedangkan aku terlalu gelap, tempatku bukan disini. Satu minggu kemudian aku menemui syekh teman almarhum papa. Aku memberanikan diri untuk bertanya, “Kenapa almarhum ingin sekali aku masuk kesini?”, dia hanya tersenyum membuatku tambah heran semua orang disini aneh.

“Pergilah ke danau dekat pesantren ini temukan jawabannya disana”, menurutku ini ide yang konyol. Kenapa harus ke danau, kenapa tidak ke pasar saja?.

Pagi ini sebenarnya ada kegiatan tadarus quran sehabis sholat duha tapi hatiku mengekang seakan aku belum siap untuk semua ini. Aku masih ragu kenapa Tuhan membuatku seperti ini?

Seseorang menghampiriku, ku dengar namanya gema baru sebulan di ponpes ini.

“Anak baru ya?”, sambil duduk disampingku yang terbuat dari kayu mahoni di depannya ada pagar putih yang menghiasi taman.

Aku hanya mengedipkan mata, “Kenalin gema, kamu siapa?”, sambil menyodorkan tangannya. Wajahnya teduh dan pembawaannya tenang.

“Adi Hidayat”, itulah nama pemberian orang tua ku.

Afwan kalo boleh tau apa alasannya kamu masuk sini?”, aku sedikit kebingungan dengan maksudnya.

“Ini semua keinginan almarhum orang tua ku”.

“Tidak usah malu aku sudah tau semuanya tentang dirimu”, aku tertegun mendengarnya.

“Dulunya aku seorang pembunuh dan itu jauh lebih brutal dari yang kamu lakukan aku pernah dipenjara dan dibenci semua orang.Tapi satu bulan semenjak aku berada disini semuanya berubah. Hidayah datang padaku, bertaubatlah tidak ada kata terlambat”, sambil menepuk pundakku.

“Apa yang membuatmu berubah?”

“Karena aku sadar yang lebih dekat dengan kita adalah kematian, kita tidak tau sampai kapan kita boleh belajar di dunia ini. Kawan, semua yang kita perbuat akan dipertanggungjawabkan meski itu hanya sebiji zarrah”.Mendengar kata – katanya hatiku seketika meleleh seperti es kepanasan.

Aku penasaran dengan omongan syekh kemarin, lalu aku berangkat bersama dul yang nasibnya sama seperti aku hanya saja berbeda dia masih punya kedua orang tua yang masih diharapkannya.

Sesampai disana, ku lihat senja yang menghiasi bagian barat danau itu jadi tampak indah dan pertama kalinya aku melihat perpaduan alam yang romantic, hatiku seketika damai dan nyaman tidak lagi gusar tapi ada hal lain yang lebih menarik. Bayangan hitam yang terpotret di air. Inikah aku? Ada sisi lain dari diriku. Dan akupun masih ada harapan untuk berubah. Tiba – tiba seseorang lelaki menepuk pundak kami.

“Aku tau kalian pasti disuruh syehk datang kesini bukan!”, kami hanya mengangguk heran.

“Kenapa anda bisa tau?”, tanyaku.

“Nanti aku ceritakan mari duduk”, kami bersila di atas ukiran kayu nampaknya memang sengaja disediakan untuk orang – orang seperti kami.

”Jadi sebelum ayah dan ibumu meninggal dia sempat nitip pesan kepada kami, mereka sempat mengaku bersalah karena telah membiarkan kamu. Mereka ingin kamu bisa menjadi anak yang bisa menyelamatkan mereka berdua”.

Bulir bening itu menetes seketika, aku merasa mereka telah kembali menjadi bintang – bintang yang abadi.

Speak and speak berlalu hingga dua jam lebih, apa yang terjadi?

Aku sadar semua ini bukan salah papa ataupun mama. Apa yang dilakukan mereka tetap yang terbaik kalo bukan karena mereka pastinya aku tidak akan disini.Semenjak saat itu aku berubah dan menjadi pemuda yang taat agama. Agar kelak aku bisa menyelamatkan mereka, dan bersama – sama masuk ke Surga-Nya yang lebih menyenangkan dari rutinitas mencopet. Allahu ya Robbi aku bertaubat.



Disini aku memulai kehidupan yang baru dan semua bukan tentang kesendirian lagi karena banyak orang yang peduli dengan ukhuwah dan kasih sayang saudara seagama,

Yah aku merasakan bukan hanya kasih sayang orang tua tapi semua aspek aku dapatkan. Kekuatan mental dan spiritual aku dapatkan dari sini.

Dulunya aku berpikir Allah tak adil tapi ternyata asumsiku tentang semua itu salah, justru dengan Allah memberi kita cobaan itulah perhatian Allah, karena Allah masih peduli dengan kita.

Masih menegur dengan alur yang mungkin sulit kita mengerti. Menuntut agama adalah bagian terpenting untuk menyiapkan diri menyambut alam barzah dan penentuan akhir nanti.

 Selamatkan aku dan orang – orang yang aku sayangi ya Allah.





                                                 Tentang penulis

Berpendidikan di SMK Negeri 1 Puhpelem. Mencintai dunia literasi dan berkeinginan menjadi seorang Penulis dan Motivator.

Minggu, 17 Juni 2018

warna warni sajak puisi

Pasangan Terbaik
Oleh : Miya Ulandari 


Senja membuatku mengerti
Akan hal datangnya dirimu
Sekejap menghilang meski indah
Seperti senyum mentari itu.....
Aku ingin sendiri
Menanti tiba mu
Bersama rona jingga bayangkara
Menghapus kesedihan dan luka
Bersama Jannah-Nya yang abadi
Bersamamu harapan terbaik Tuhan ku
Entah dengan siapa
CINTA sejati .....

Penulis bukan mau memamerkan diri misi penulis adalah menulis untuk dakwah semua lelah biarlah tertuju untuk Allah karena semua tetesan keringat dan korban pikiran biarlah Allah yang membayar dengan mengharap Surga-Nya, aamiin.

Sabtu, 16 Juni 2018

Menjemputmu Tulang Rusukku

MENJEMPUTMU TULANG RUSUKKU
Oleh : Miya Ulandari



Melipat badai dalam kesunyian
Memekat malam di keheningan...
Hatimu hatiku satu....
Indah teruntai bisu
Tanpa berkoar pada dunia
Api cinta tetap berkobar menyala
Kau tulang rusukku...            
Yang masih menjadi rahasia
Diksi malam selalu ku persembahkan
Do'a yang tak pernah alfa
Menantimu lebih aku cintai
Daripada menjemput cinta yang tak diridhai

Wonogiri, 16 Juni 2018

Ada yang kenal dengan cinta ?
Terkadang kita dibuat bingung olehnya, kadang buta karenanya demi cinta kita sanggup melakukan apa saja dari yang konyol sampai yang dilarang agama, kenapa ?
Karna cinta selain karena-Nya berbahaya.
Cinta butuh kekuatan dan syariat untuk memperbaikinya.Untuk itu ikatlah dia dengan syariat, itu lebih baik.

wanita hebat


Wanita Hebat


Wanita hebat ialah wanita yang bisa menjaga harga dirinya, tidak mudah memberikan hatinya untuk lelaki yang notebenya belum halal.Sampai Allah benar - benar mempertemukannya dengan seseorang yang telah ditentukan dan yang terbaik.Wanita kau adalah mutiara indah, tidak semua orang bisa memilikimu. Dirimu istimewa bahkan tidak semua lelaki bisa menyentuhmu karena kamu adalah ratu.Ratu untuk sang Raja yang meminangmu.Kau adalah berlian yang bernilai mahal bukan pakaian obral.Jadilah wanita yang baik agar kelak dipertemukan dengan lelaki baik pula.



puisi catatan cinta

CATATAN CINTA DALAM DIAM
OLEH : MIYA ULANDARI

MENCINTAIMU DENGAN SEDERHANA,,,
HARI INI KU DEKLARASIKAN DIAM DALAM BAIT DO'A ADALAH CARAKU MENCINTAIMU.
SEPERTI EMBUN
YANG PERLAHAN MEMBASUH BENTALA
SEPERTI ANGIN YANG TAK TERLIHAT
ITULAH AKU MENCINTAIMU
AKU TAK TAU SEBERAPA PANTAS AKU UNTUKMU
MUNGKIN TUHAN YANG MEMILIHMU
UNTUK MENGISI SAJAK RINDU TANPA NAFSU
INDONESIA TANPA PACARAN

WONOGIRI, 16 JUNI 2018

Senin, 11 Juni 2018

MUHASABAH


Ketahuilah aku hanya milik-Mu
kemana pun aku pergi pasti akan kembali kesisi-Mu
Jangan pernah berapaling dariku karnanya aku tak mampu
Engkau sumber kekuatan yang ada didasar hati
Allah lindungi apapun yang akan membuatku semakin jauh darimu
Aku tidak akan mampu...!
Dalam sujudku....
Menangis 
Karena besarnya dosaku
Apapun itu...
Aku menyesal
Sebab aku sadar Ya Allah
Dunia bukan tempatku bersenang-senang

curahandakwah


Aku mengerti bahwasannya kehidupan di dunia ini tak lain hanyalah sebuah permainan, tapi begitu aku melihat orang tua dan perjuangan rasulullah hidup lebih berarti bahwa pejuangan bukan hanya sekedar untuk diri kita sendiri melainkan untuk menyelamatkan hidup orang lain, iya memang berat dalam menghadapinya kita harus punya tips jitu.Salah satuya kita sebagai perempuan tak hanya fisik yang sempurna tetapi akhlak yang mulia keduanya harus tawazun, seorang perempuan juga harus pintar agar bisa mendidik anak-anaknya tumbuh menjadi generasi emas sepanjang peradaban, teruslah mengejar mimpi namun jangan lupa jika kita menggapainya untuk keselamatan semata dan kebahagiaan di akhirat kelak.Jangan pernah menyerah untuk terus memperjuangkan yang seharusnya memang diperjuangkan.

Pun setiap orang pasti pernah menjumpai kesalahan dalam hidupnya, buatlah semuanya perubahan yang lebih baik untuk masa depan karnanya hidupmu akan lebih berarti dan berguna.

Pesantren Kilat